Pages

Subscribe:

Kamis, 23 Februari 2012

Kerusakan Saran Irigasi Pertanian Dusun Mawar Desa Sungai Nipah Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak tahun 2011


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Adapun latar belakang penulis mengangkat masalah yang berjudul Kerusakan Saran Irigasi Pertanian Dusun Mawar Desa Sungai Nipah Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak, karena masalah kerusakan sarana irigasi ini seperti pintu air dan bendungan atau tanggul merupakan masalah yang cukup serius untuk masalh pertanian mengingat hasil pertanian dan dari Dusun Mawar tersebut meerupakan salah satu penyumbang hasil pangan di kabupaten Pontianak selain untuk kebutuhan didaerah tersebut juga menyuplai ke kota Pontianak karena berbatasan dengan kota Pontianak untuk itu masalah kerusakan sarana irigasi ini perlu diperhatikan karena sangat berpengaruh untuk hasil pertanian terutama dalam pertanian tanam padi.
1.2  Tujuan
Adapun tujuan yang ingin di capai yaitu :
1.      Memenuhi tugas struktur Ilmu Kealaman Dasar oleh Ir. Edi Santoso
2.      Karena masalah irigasi ini merupakan masalah yang perlu di perhatikan.    

1.3  Pendekatan
Adapun pendekatan yang dilakukan dalam memenuhi tugas struktur ini melalui pendekatan kuantitatif yakni dengan melakukan observasi lapangan, wawancara dan studi pustaka.




BAB II
PEMBAHASAN
            Desa Sungai Nipah terdiri dari dua Dusun yakni Dusun Mawar dan Dusun Melati, luas desa Sungai Nipah yakni 11,10 Ha dan masing – masing dusun luasnya sama rata yakni ,55 Ha. Dusun Melati berpotensi di sektor perkebunan sedangkan Dusun Mawar berpotensi di sektor pertanian. Setengah dari wilayah dusun Mawar merupakan areal pertanian dan sebagiannya lagi adalah areal pemukiman penduduk, dusun Mawar merupakan daerah rawa dengan tekstur tanah yang cocok untuk lahan tanam padi yang mana padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun yang menjadi makanan pokok masyarakat untuk itu sebagian besar warga di dusun Mawar adalah sebagai petani. 
            Manfaat tanaman padi ialah merupakan makanan sumber karbohidrat yang utama dan jerami padi dapat digunakan sebagai penutup lahan pada suatu usaha tani, sehingga tanaman padi banyak di budidayakan dan dikembangkan di Indonesia. Proses penanaman padi membutuhkan waktu yang cukup lama hingga hasilnya dapat di nikmati atau di panen, dimulai dari proses pemilihan bibit, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, irigasi, penyemprotan hama, dan masa pemelihaaan hingga siap panen. Di Indonesia sendiri  terdapat dua masa tanam dalam setahun untuk daerah yang subur dan satu kali masa tanam dalam setahun untuk daerah yang kurang subur.
            Di Dusun Mawar sendiri terdapat dua masa tanam karena daerah tersebut daerah subur meskipun petani dusun Mawar masih menggunakan sistem pertanian tradisional dan disamping itu ada yang menjadi perhatian dalam sektor pertanian di Dusun Mawar adalah  masalah irigaasi yakni usaha penyediaan dan pengaturan air untuk  menunjang pertanian yang mana mengalirkan air secara buatan dari sumber air yang tersedia kepada sebidang lahan untuk memenuhi kebutuhan tanaman karena proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah  yang merupakan media pertumbuhan terjadi apabila ada air. Yang mana fungsi irigasi yaitu memasok kebutuhan air tanaman, menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan, menurunkan suhu tanah, mengurangi kerusakan akibat frost, dan melunakan lapian keras pada saat pengolahan tanah.
            Karena Dusun Mawar wilayah atau daerahnya berbatasan dengan laut Cina Selatan, muara sungai Kapuas dan sungai kecil pembatas daerah desa Sungai Nipah dengan desa Jungkat, sehingga air yang masuk dan di manfaatkan merupakan air pasang surut yang mana pemanfaatan lahan pertanian di dataran rendah dan daerah rawa – rawa, dimana air di peroleh dari sungai pasang surut dimana pada waktu pasang air dimanfatkan. Karena Dusun Mawar juga berbatasan dengan laut Cina Selatan maka air yang masuk didaerah atau di areal pertanian dakat laut terimbas air masin. Untuk itu, di buat bendungan – bendungan atau tanggul dan pintu air. Namun belakangan ini, petani di Dusun Mawar mendapat keluhan – keluhan dari rusaknya pintu air dan bendungan atau tanggul mengakibatkan terancam gagal panen dan perlu adanya bantuan pemerintah.     
1.1.Kerusakan pintu air
Di Dusun Mawar menggunakan sistem irigasi permukaan yang mana merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendungan maupun melalui bangunan pengambil bebas ( free intake ) kemudian air irigasi di alirkan secara grafitasi melalui saluran sampai kelahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air dan Prosesnya adalah grafitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dahulu.
Untuk memperlancar sistem ini tetu pintu air harus diperhatikan betul namun di Dusun Mawar terdapat empat buah pintu air yang rusak berat di areal pertanian di RT 10, RT 6, RT 8,  dan RT 9, dan memang ada beberapa bagian yang harus diperbaiki. Menurut salah seorang petani setempat kerusakan terjadi karena pintu air lama tidak diperbaiki, kurang perawatan dan pemeliharaannya. Dari empat buah pintu air rata – rata kerusakannya pada besi pemutar atau ulir untuk membuka dan menutup pintu air sehingga petani sulit untuk membuka atau menutup pintu air dan hanya menyiasitinya atau menggantinya dengan tali tambang agar bisa dibuka dan di tutup ( lihat gambar 1 ). Selain itu, kerusakan berat juga pada atap dari pintu air yang mana seng tersebut sudah bocor atau rusak ( lihat gambar 2 ). Dengan keadaan seperti ini membuat petani menjadi resah karena pintu air tidak dapat difungsikan secara maksimal apalagi dengan keadaan dan kondisi alam yang tidak mendukung seperti ini seperti dengan adanya banjir, hujan deras dan tingginya air pasang sehingga pengaturan air untuk sistem irigasi sulit untuk di control dan masuknya air asin dari laut membuat petani berfikir kritis dan mengharapkan bantuan agar pintu air dapat di perbaiki kerusakannya.
1.2.Kerusakan bendungan atau tanggul
Adapun seperti halnya dengan pintu air bendungan atau tanggul yaitu sebagai penahan atau bendungan air untuk tidak masuk atau membanjiri ke area pertanian ini juga mengalami kerusakan yang cukup berat terutama di tiga titik tempat di badan tanggul di RT 04, RT 14, dan RT 17. Kerusakan – kerusakan ini menurut pak Rasul selaku RT 14, kerusakan ini terjadi karena tekanan air deras yang menyebabkan banjir dengan hujan yang lebat menekan tanggul yang menjadi jalan kearea pertanian ini sehingga menjadi jebol atau putus ( lihat gambar 3 )  karena dengan keadaan tanggul yang memang sudah tidak memungkinkan dan tidak terealisasi dan air pasang yang membuat permukaan tanggul sama dengan tingginya air ( lihat gambar 4 ) di RT 17 sehingga tanggul atau bendungan ini membanjiri area pertanian ketika air pasang dan petani berusaha untuk menanggulanginya dengan menutup sebagian bendungan yang rusak dengan papan dan kayu ( lihat gambar 5 ) di RT 14. 




1.3.Akibat dari kerusakan sarana irigasi
Di Dusun Mawar per 100 hektar digarap oleh 40 orang petani di tiap masing – masing area pertanian di sejumlah RT. Dan dengan adanya kerusakan – kerusakan saran irigasi yang belum terealisasi bebrapa tahun ini mengakibatkan gagal panen dan dalam perhektarnya hanya 35 – 40 % hasil panen yang hanya bisa dipanen oleh petani.
1.4.Bantuan pemerintah
Hingga sekarang bantuan pemerintah yang diterima baru terealisasi 12 km bendungan dengan 150 m batu pasang untuk mengantisipasi banjir dan pembetulan pintu air namun itupun hanya pada tempat kerusakan pintu air dan bendungan yang bisa di capai atau bisa didatangkan bahan pembetulan pada titik – titik kerusakan yang ringan sedangkan pada tempat titk pintu air dan tiga titk bendungan yang rusak berat belum bisa terealisasi sepenuhnya meskipun ada bendungan yang bisa di jangkau tetapi sangat jauh dari jalan raya mengingat daerahnya sulit dijangkau untuk didatangkan bahan pembetulannya.

BAB III
PENUTUP
1.1.            Kesimpulan
Irigasi merupakan usaha pengendalian atau pengaturan air untuk menunjang pertanian yang berfungsi sebagai memasok kebutuhan air tanaman, menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan, menurunkan suhu tanah, mengurangi kerusakan akibat frost, melunakan lapisan keras pada saat pengelolaan tanah. Untuk itu, irigasi sangat diperlukan dalam pertanian terutama pada tanaman padi dan khususnya di dusun Mawar Desa Sungai Nipah Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak. Namun pada sarana irigasi seperti pada pintu air dan bendungan atau tanggulterdapat beberapa kerusakan – kerusakan karena dengan situasi dan kondisi alam yang sedang tidak memungkinkan  dan menghambat proses irigasi ke area pertanian dan bisa mengakibatkan gagal panen. Untuk itu, petani mengharapkan pemerintah setempat bisa menanggulangi masalah tersebut.
1.2.            Saran
Di harapkan Dana Alokasi Khusus untuk pintu air danbendungan atau tanggul yang sebesar 178 juta untuk anggaran 2010 ini bisa dialokasikan dengan benar ke titik – titik kerusakan yang berat dan di upayakan di datangkan ke tempat – tempat yang sulit dijangkau sehingga sarana irigasi bisa dinormalisasikan seluruhnya dan tidak ada keluhan – keluhan dari petani mengenai masalah irigasi.





DAFTAR GAMBAR

( gambar 1 )
         





( gambar 2 )


                         
                       



( gambar 3 )






( gambar 4 )

                       











( gambar 5 )

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/padi            



Tidak ada komentar:

Posting Komentar