BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menciptakan suatu pembangunan industri dalam suatu daerah maka diadakannya suatu usaha dalam mewujudkannya. Dalam industri terbagi menjadi tiga sektor yakni industri besar, industri menengah dan industri kecil. Sebagai suatu usaha industri yang membantu meningkatkan kehidupan masyarakatnya, pemerintah kini gencar mendorong industri kecil dan menengah.
Sektor usaha kecil dan menengah kini banyak di kembangkan dan menjadi suatu industri yang ternyata mempunyai daya tahan yang tinggi sehingga mampu bertahan dari badai krisis ekonomi dan moneter. Pembinaan dan perlindungan usaha kecil menengah dapat menghasilkan nilai tambah (value added) yang memadai karena jumlah unit usahanya cukup banyak. Dengan usaha kecil menengah, akan terserap banyak tenaga kerja melalui usaha padat karya (labour intensive), dan dapat memperluas kesempatan berusaha dan memperoleh pemerataan pendapatan nasional yang selama ini didominasi oleh perusahaan – perusahaan besar dan padat modal (capital intensive).
Dalam segmentasi pasar industri kerajinan tempayan semen tergolong dalam industri menengah yang banyak ditemukan di kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak sebagai salah satu sentral usaha pengrajin tempayan semen. Tempayan merupakan wadah penampung air hujan yang terbuat dari semen yang banyak digunakan di Kalimantan Barat. Dalam perkembangannya industri ini sangat menguntungkan banyak pihak namun setiap usaha pasti mempunyai kendala maupun resiko dalam proses produksinya yang menghambat industri tersebut. Kemajuan teknologi dan Persaingan produk juga tidak lepas dari melemahnya produktifitas industri tempayan semen. Maka dari itu tentu saja sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat pengusaha tempayan.
Namun yang menjadi pokok masalah industri pengrajin tempayan semen ini sebagai wadah penampung air sangat bersaing dengan adanya fiber plastik penampung air seperti produk Jerapah dan Pinguin yang berkapasitas lebih besar efisien dan ekonomis menjadi pesaing berat dalam pemasaran produk yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap produktifitas dan daya beli masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang diatas, maka di dapat perumusan masalah sebagai berikut :
1. bagaimana proses pembuatan tempayan semen?
2. Bagaimana pengaruh daya beli masyarakat dan persaingan produk terhadap produksi industri pengrajin tempayan semen di Sungai Nipah Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan tempayan semen.
2. Untuk mengetahui pengaruh daya beli masyarakat dan persaingan produk terhadap produksi industri pengrajin tempayan semen di Sungai Nipah Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Profil Usaha
Nama Usaha
|
:
|
Usaha Pengrajin Tempayan Semen
|
Pemilik
|
:
|
Pengusaha Pengrajin tempayan Semen.
|
Bentuk Usaha
|
:
|
Kelompok usaha
|
Tahun Berdirinya
|
:
|
1971
|
Produksi
|
:
|
Tempayan Semen
|
Alamat
Jumlah kelompok usaha
|
:
:
|
Sengkong, Desa Sungai Nipah Kecamatan Siantan Kabupaten Pontianak
21 kelompok
|
Produksi : 8 – 10 buah perhari/kelompok
Harga tempayan : 70-130 ribu harga variatif
Wilayah Pemasaran : KKR, kota Pontianak, Kabupaten Pontianak,
Bengkayang dan Sambas.
Bengkayang dan Sambas.
2. Proses Kerja pengolahan kerajinan tempayan semen
Usaha tempayan semen merupakan usaha yang dibuat melalui kelompok – kelompok usaha yang dimodalkan oleh para pengusaha tempayan. Setiap pengrajin atau pembuat tempayan semen sudah berpengalaman dan keterampilan dibidang pengolahan tempayan dikarena pada proses pembuatannya di wariskan secara turun temurun dan kerjasama antar warga untuk saling berbagi ilmu pengolahan kerajinan tempayan semen dan tidak adanya persaingan di dalam kelompok karena adanya sistem kekeluargaan. Modal usaha merupakan modal perorangan dengan bantuan sistem pinjam bank dikarenakan modal pembuatan tempayan juga tidak murah. Kerajinan tempayan semen ini melakukan produksi dengan sistem kerja harian.
Bahan baku tempayan semen adalah semen, pasir, air dan debu. Alat produksi yang digunakan oleh para pengrajin tempayan terdiri dari alat-alat yang masih sederhana. Alat-alat tersebut antara lain : sendok semen, bak semen, ember air, kantong semen, kertas semen, mal (cetakan tempayan), sekop, cangkul, arco, dan sekop debu. Jumlah tenaga kerja dalam tiap kelompok yakni 4-5 orang, Mereka termasuk tenaga terampil dan berpengalaman dibidang ini. Dalam proses pembuatan tempayan memerlukan waktu sehari untuk pengerjaanya ditambah dengan proses pengeringan tempayan dan pengelasan tempayan agar mutu dan kualitas tempayan terjamin dan tidak mudah pecah. Sistem penjualan tempayan semen dengan sistem pesan di tempat, pesan antar, pejualan keliling.
1
3. Kendala yang dihadapi dalam proses kerajinan tempayan semen.
Sebagai salah satu industri menengah yang membidik masyarakat menengah kebawah sebagai konsumennya tentu memiliki berbagai kendala atau hambatan dalam dunia usaha baik dari awal proses hingga akhir yakni pemasaran produk termasuk daya beli masyarakat dan persaingan produk.
a. Daya beli masyarakat
Daya beli masyarakat merupakan kemampuan masyarakat dalam membelanjakan uangnya dalam bentuk barang maupun jasa. Meskipun harga tempayan semen tergolong murah dan sangat terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah namun penempatan tempayan dari berat dan jenis massa bahan tempayan yang membuat berat dan memakan banyak tempat yang membuat kurangnya efisiensi dan efektifitas tempayan semen sebagai wadah penampung air hujan yang biasanya ada di samping atau sisi – sisi rumah. Kuranya efesien ini mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap produk kerajinan tempayan semen di tambah lagi dengan resiko waktu – waktu yang mana tempayan bisa pecah. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap industri pengrajin tempayan semen meskipun tidak terlalu berdampak secara berarti tetapi pemasaran terhadap daya beli masyarakat memiliki sedikit berkurang.
b. Persaingan produk
Terdapat empat jenis tingkat persaingan berdasar tingkat substitusi produk:
1. Persaingan merek, ini terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah perusahaan lain yang menawarkan produk dan jasa yang serupa pada pelanggan yang sama dengan harga yang sama.
2. Persaingan industri, hal ini terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang membuat produk atau kelas produk yang sama.
3. Persaingan bentuk, ini terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama.
4. Persaingan generik, ini terjadi apabila suatu perusahaan menganggap para pesaingnya adalah semua perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan nilai uang dari konsumen yang sama.
Pada persaingan produk tempayan ini lebih kepada jenis persaingan bentuk yang memproduksi produk yang memberikan jasa yang sama terutama persaingan sebagai wadah penampung air bersaing dengan keberdaan fiber plastik dengan berbagi jenis merek seperti Jerapah dan Pinguin yang kini banyak digemari oleh orang banyak sebagai wadah yang efisien yang banyak menampung air terutama air hujan yang bisa mencapai kapasitas 6000 Liter dibandingkan dengan tempayan semen yang hanya mencapai 250 Liter serta lebih efisien untuk diletakkan di daerah ketinggian karena jenis dan berat massa benda yang ringan karena terbuat dari plastik. Dari hal ini sudah nampak jelas adanya persaingan produk di pasaran dan tentu hal ini bisa berpengaruh terhadap produksi industri kerajinan tempayan semen.
4. Segmentasi, Targeting dan Positioning usaha pengrajin tempayan semen
Daya beli masyarakat dan persaingan produk merupakan tantangan dalam pemasaran untuk mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan untuk dilayani karena jarang sekali satu program pemasaran dapat memuaskan pasar yang heterogen yang berbeda selera dan karakteristik untuk itu diperlukan segmentasi pasar. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama, segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan (Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003). Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing. Perusahaan juga harus menganalisis dari dekat apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan dan mendukung tujuan jangka panjang perusahaan. Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya. Pengusaha harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting penjualan. Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara lain intensitas persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru, hambatan masuk industri, keberadaan produk-produk pengganti seperti pruduk fiber flastik tersebut. Untuk itu, segmentasi sangat deperlukan dalam usaha tempayan semen sebagai strategi dalam persaingan produk wadah penampungan air sehingga daya beli masyarakat dan persaingan produk bisa disiasati. Selain dari pada itu juga,penjagaan image atau citra sebagai Positioning yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah produk tempayan semen yang memiliki kualitas baik yang produksinya dijalankan secara regenerasi dan sudah teruji waktu dan pengalaman para pembuat tempayan semen.
.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Syamsiah.Teori Dan Indikator Pembangunan. http://profsyamsiah.wordpress.com/2009/03/19/pengertian-pembangunan/. Di akses pada tanggal 22 November 2013
Nina Rahmayanty. Teori STP (Segmenting, Targeting, Positioning) http://duniapemasaranglobal.blogspot.com/p/teori-teori-pemasaran.html. Di akses pada tanggal 22 November 2013
Definisi UKM. http://www.ukmkecil.com/ukm/definisi-ukm. Di akses pada tanggal 22 November 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar