Pages

Subscribe:

Minggu, 15 Januari 2012

Paper- Pembangunan di Indonesia



BAB I
PENDAHULUAN
    A.    Latar Belakang
Negara Indonesia termasuk salah satu Negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Seperti yang kita ketahui Pembangunan di Indonesia masih belum mencerminkan keadaan layaknya Negara yang kaya dan makmur. Dengan kata lain Negara ini masih bisa dikatakan miskin mengingat tingkat Kemiskinan di Indonesia masih cukup tinggi. Sampai saat ini pun pembangunan masih berkonsentrasi di daerah pusat khususnya di Ibukota dan sekitarnya, keadaan seperti ini sangatlah jauh dari apa yang dicita-citakan dalam tujuan nasional Indonesia mengenai usaha-usaha untuk pemerataan pembangunan. Akibat dari kurangnya pemerataan pembangunan memang tidak begitu dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah yang mengalami pembangunan cukup pesat, dan hal tersebut jauh berbeda apabila dibandingkan dengan daerah yang pembangunannya bisa dikatakan masih lamban, atau masih belum tersentuh oleh pemerintah seperti daerah-daerah di Indonesia yang masih terpencil. Ironis sekali jika kita melihat keadaan seperti ini di negara kita karena masalah pembangunan yang kurang merata keseluruh daerah di Indonesia.

B.  Masalah
1.      Apa yang menyebabkan ketidakmerataan pembangunan di Indonesia dan akibat yang ditimbulkan ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan paper ini adalah :
a)      Untuk mengetahui bagaimana pembangunan di Indonesia
b)       Untuk mengetahui apa saja permasalahan yang mengakibatkan ketidakmerataan pembangunan di Indonesia dan akibat yang akan ditimbulkan
c)      Untuk mengetahui bagaimana upaya pemerintah dalam melakukan pemerataan pembangunan di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

            . Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam dan wilayahnya yang strategis. Sebagai Negara yang berkembang Indonesia juga melakukan usaha pembangunan semenjak masa reformasi sampai sekarang yang melandaskan atas Trilogi Pembangunan yang mana Trilogi Pembangunan adalah wacana pembangunan nasional yang dicanangkan oleh pemerintahan orde baru di Indonesia dalam sebagai landasan penentuan kebijakan politik, ekonomi, dan sosial dalam melaksanakan pembangunan negara. Trilogi pembangunan terdiri dari: Stabilitas Nasional yang dinamis, Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, dan Pemerataan Pembangunan dan hasil-hasilnya. Pembangunan di Indonesia dapat dikatakan lebih maju terutama di daerah perkotaan yang pembangunannya relatif lebih cepat karena mengingat jumlah penduduk serta aktivitas di daerah perkotaan lebih banyak, Namun, apakah kita mengetahui bahwa masih banyak daerah lain yang kurang bahkan belum tersentuh pembangunan seperti yang berada di pelosok terpencil Negara ini, sehingga apabila kita lihat secara keseluruhan pembangunan di negara ini, sebenarnya masihlah sangat lambat dan sifatnya tidak merata.

2.1. Faktor penyebab Ketidakmerataan Pembangunan di Indonesia
a)      Kurangnya perhatian pemerintah dalam menuntaskan masalah pemerataan pembangunan.
b)      Pembangunan lebih banyak di fokuskan di daerah-daerah perkotaan
c)      Kurangnya sifat kewirausahaan para pelaku pengembang ekonomi di wilayah
d)     Lokasi-lokasi Pulau pelosok terpencil yang sulit dijangkau
e)      Keterbatasan Jaringan ekonomi dalam mendukung pengembangan kawasan dan produk unggulan daerah
f)       Lemahnya kerjasama antara pelaku pengembangan kawasan seperti pemerintah, lembaga non pemerintah, swasta, dan masyarakat.
g)      Ketidakseimbangan pasokan sumber daya alam dengan kegiatan pembangunan

Dari faktor yang dapat kita lihat, cita-cita bangsa kita untuk mensejahterakan masyarakat belum sepenuhnya terwujud mengingat pembangunan yang hanya terpusat di daerah perkotaan, bahkan cita-cita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tidak akan terwujud apabila tidak ada fasilitas pendidikan (sekolah) yang berada di daerah pelosok.
Sebagai fakta yang dapat kita ketahui, di salah satu media elektronik tertulis, Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanagara mengakui bahwa pembangunan di Jabar belum merata. Kondisi tersebut terjadi akibat Pemprov dan DPRD Jabar belum optimal mendesain APBD. “Selama ini APBD disusun tanpa menggunakan data, akibatnya pembangunan hanya dilakukan berdasarkan perkiraan. Saya harus jujur pemerataan pembangunan belum tersebar”. Kata Irfan saat dihubungi oleh salah satu redaksi media informasi.

2.2. Tingkat Pendapatan periode 2009-2010 di daerah perkotaan dan luar perkotaan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat Indonesia yang diukur menggunakan rasio Gini (Gini Ratio).
Menurut Armida S Alisjahbana, Menteri Perencana pembangunan nasional / Kepala BAPENA, tingkat kesenjangan di Indonesia masih lebih baik dibandingkan dengan Negara berkembang lainnya. Seperti di kawasan amerika latin. Rasio gini 0,331 dinilainya cukup baik, karena rasio gini di amerika latin mencapai angka di atas 0,4. Memang sulit menurunkan angka rasio gini secara signifikan. Akan tetapi, pemerintah akan berupaya dalam mengurangi kesenjangan di masyarakat dengan lebih memfokuskan pembangunan sesuai dengan potensi ekonomi masing-masing daerah.

2.3. Dampak yang ditimbulkan dari ketidakmerataan pembangunan di Indonesia
a)      Dampak ketidakmerataan pembangunan tidak begitu dirasakan oleh masyarakat perkotaan yang tinggal di daerah yang mengalami pembangunan pesat, karena segala kebutuhan hidupnya lebih mudah didapat seperti fasilitas pendidikan dan kesehatan, sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, mereka sangat kesulitan dalam mengakses fasilitas pendidikan atau kesehatan yang dibangun pemerintah, selain jumlahnya sedikit, letaknyapun yang kebanyakan jauh dari pemukiman sehingga banyak masyarakat terpencil yang enggan mengaksesnya.
b)      Pendapatan Negara bisa dikatakan kurang maksimal, karena pembangunan yang tidak merata itu menyebabkan kurangnya pemanfaatan sumber-sumber daya dari daerah yang memiliki potensi ekonomi yang baik untuk jangka ke depannya.


2.4. Solusi Penyelesaian masalah
a)                Membuat Daerah Otonom yang berfungsi untuk;
·         Meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.
·         Meningkatkan pelayanan umum masyarakat daerah.
·         Meningkatkan daya saing daerah.
b)                Membuat rencanaan kerja arahan dari Pemerintah
c)                Meningkatkan kerjasama antara lembaga pemerintah dan luar pemerintah dalam pembangunan Indonesia.
d)               Menggunakan Anggaran Negara sebaik-baiknya dan Pengawasan sehingga Dana pembangunan tidak di salah gunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab(Koruptor)





BAB III
PENUTUP



A. Kesimpulan
Negara Indonesia belum melakukan pembangunan yang merata, sejauh ini pembangunan yang dilakukan masih terpusat pada daerah perkotaan. Negara ini juga belum dapat memanfaatkan wilayah-wilayah daerah pelosok yang memiliki potensi untuk membangun perekonomian Indonesia sehingga dapat menambah pendapatan Negara.




B. Saran
Pemerintah dalam hal ini harus lebih memperhatikan wilayah terpencil dan mengusahakan pembangunan secara maksimal, membuat kebijakan-kebijakan yang dapat menunjang pembangunan di wilayah-wilayah daerah. Merancang perencanaan pembangunan pada daerah pelosok.



DAFTAR PUSTAKA


Just For UG. Tugas 2 Perekonomian Indonesia : Makalah Pembangunan Indonesia. Online.http://nikougawa92.blogspot.com/2011/04/tugas-2-perekonomian-indonesia-makalah.html. dikunjungi tanggal 12 Januari 2012




TUGAS
PAPER
PEMBANGUNAN INDONESIA
Dosen : Ngusmanto

UNTAN1

Nama              :  Ardila
Nim                 : E01110041
Jurusan          : Ilmu Administrasi
Makul             : Adminstrasi Pembangunan




Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Tanjungpura Pontianak
Tahun 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar